SAHABAT

Siapapun yang pernah berteman dengan saya, apakah pernah melihat bagaimana saya menunjukkan rasa kesal saya terhadap seseorang? Apakah pernah melihat bagaimana saya menunjukkan rasa tidak suka saya terhadap seseorang? Beberapa tahun belakangan ini, saya sedang sangat berusaha untuk menjadi orang yang setidaknya bisa menahan rasa kesal dan marah terhadap orang lain. Namun akan berbeda perihal ketika saya menunjukkan rasa kecewa saya terhadap orang lain, siapapun itu, biasanya, rasa kecewa saya selalu terlihat. Karena memang selama saya masih bisa bernafas, saya akan berusaha untuk membuat orang-orang disekitar saya merasa nyaman dengan perkataan-perkataan yang saya ucapkan dan perilaku yang saya publikasikan.

Perlu anda ketahui, ketika saya merasa kesal dengan perilaku seseorang.. saya akan sangat kesal dan rasa tersebut seperti tidak akan pernah termaafkan, tidak terkecuali apabila orang tersebut adalah salah satu orang yang sangat sayangi. Entah itu saudara, teman, kekasih, maupun sahabat sekalipun. Namun yang perlu anda ketahui lagi, saya memiliki beberapa sahabat yang tidak tinggal di satu kota dengan saya. Hal tersebut terjadi karena memang saya, ayah, mama dan adik-adik bertempat tinggal di beberapa kota di pula Jawa selama kurun waktu kurang lebih 7,5 tahun. Dan selama 7,5 tahun itu, hanya sekali saya menetap di suatu kota dalam waktu 3 tahun. Dan selama 3 tahun itu pula, saya merasa memang saya memiliki banyak teman dekat dan teman curhat. Namun bagi saya, hanya ada 2 orang yang menganggap saya sebagai sahabatnya dan sayapun menganggap mereka sebagai sahabat saya. Dan dibeberapa kota lain, ada 3 sahabat saya yang tidak kalah kece dan saya menganggap 5 orang sahabat saya ini seperti saudara sendiri.


Salah satu diantara mereka adalah orang yang pernah sedikit saya kecewakan dalam hal percintaan, karena saya berpacaran dengan mantannya. Her name is Mala. Namun entah bagaimana cara ia menata ulang hati dan pikirannya, sehingga hingga saat ini ia tetap sayang pada saya dan ia tidak pernah membentak saya ataupun berkata kasar acap kali kita berbincang dan ketika saya meminta nasihatnya. Karena walau bagaimanapun, ia mengetahui bahwa tidak selamanya bercanda dengan kata-kata yang kasar dengan teman dekat akan membawa suasana be better. Iya, tidak selamanya. Dan walau bagaimanapun juga, dia sangat memahami saya yang sedikit lemot dalam berpikir. Ia sangat pandai berbahasa inggris, dan dia tidak pernah lelah juga untuk mengajari saya yang kurang cakap. Ia sangat memahami bagaimana saya seolah-olah saya adalah orang yang tidak pernah membuat ia kecewa. Seolah-olah saya adalah orang yang patut ia pertahankan sebagai seorang teman. Mala sekarang melanjutkan studinya di Universitas Diponegoro jurusan Sastra Inggris. Ia adalah orang yang terpercaya dalam menyimpan rahasia, sekalipun itu adalah suatu rahasia besar, ia tidak akan pernah sekalipun menyebarkan rahasia tersebut, walaupun sahabat-sahabatnya yang lain bertanya mengenai rahasia siapa & apa saja yang ia ketahui.. ia tidak pernah membuka rahasia tersebut kepada orang lain. Thats why me zoooo comfort curhat sama dia, sekalipun kami kini jauh dan sedang jarang contact, tetapi percayalah, sekalinya kami chatting.. beribu-ribu curhatan kami ceritakan dan kami akan saling menjaga rahasia tersebut. Mala juga orang yang menjadi saksi bisu percintaan saya selama SMA dan hingga saat ini. Dia layaknya penasihat hukum pribadi saya. Mal, ku tunggu kamu di Jakarta ya! Sudah hampir 3 tahun lho kita tidak bertemu wkwk


Sahabat saya yang lain bernama Tari. Saya dan sebagian orang menganggap bahwa ia adalah orang yang sangat amat penyabar dan tidak pernah marah. Memang benar, karena sedari awal kami berteman, ia adalah tipe orang yang sangat pandai dalam menyimpan rasa kecewa, sedih, dan kesal. Setiap hari, di sekolah ia selalu riang gembira, sehingga hal tersebut menular kepada saya. Karena kebetulan kami pernah sekelas dan selama setahun kami sekelas, saya merasa bahwa tahun terindah yang pernah ada adalah ketika kami sekelas. Ohya, kami juga sekelas dengan Aulia. Tari adalah orang yang dapat dipercaya dalam hal apapun. Menjaga rahasia, mendapatkan kepercayaan dari orangtua teman-teman dekatnya untuk bepergian jauh asal Tari pun ikut bepergian, dan sebagainya. Tari kini menempuh studinya di Universitas Brawijaya jurusan Kedokteran. Memang, ia telat satu tahun.. tapi untuk menjadi mahasiswa kedokteran adalah keinginan terbesarnya yang nomor 3 sedari dulu setelah nomor 1 nya adalah membahagiakan orang tua dan nomor dua adlalah keinginannya untuk masuk surga. Kami sangat kepo-able terhadap siapapun, apapun, kapanpun, dan dimanapun. Pengetahuan kami sangat luas tentang berita-berita terbaru di media sosial seperti pada platform ask.fm, instagram, snapchat, twitter, path, dan lain-lain. Tari dan saya adalah produk asli Jawa Timur. Background orang Jawa Timur yang biasanya orang awam katakan "orang jawa timur itu kasar-kasar bahasanya, gak pernah mikir kalau berucap" itu 100% tidak benar pada punggung kami. Tari dan saya adalah pribadi yang sebisa mungkin untuk bersikap sopan, terlebih lagi pada orang yang lebih tua dan orang terdekat kami yang lain. Proud of us!:)) Satu lagi, music taste kami 100% sama, percaya nggak percaya, memang kenyataannya seperti itu:')) Tar, udah hampir 3 tahun kita tidak bertemu, kapan kamu ke Jakarta? Ayo ke sini!


Di lain kota, ada yang bernama Salma. Dia berasal dari Kalimantan dan dia adalah pribadi yang cukup keras mengenai apapun, dia memahami saya as well as my mom understand semua tentang saya. Ketika saya melakukan salah, dia adalah orang yang bijak dalam menasihati saya dan uniknya, seketika saya berubah menjadi lebih baik. Padahal, dari segi usia.. saya lebih tua satu tahun darinya. Dan kini ia berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Malaysia dan ia member of the big one an international organization which is yang saya mau sedari setahun lalu namun belum tercapai sampai sekarang. Hiks. Sedih. Beberapa kali kami skyping dan saya seperti merasa trauma acap kali skyping with her because pernah satu kali ia membawa temannya yang bernama Atiqur dan ia adalah warga Negara Bangladesh. So far from Jakarta :')) Dan seketika saya mati rasa karna terkendala bahasa. Zo zad. Salma adalah salah satu sahabat saya yang hobi main kerumah saya ketika she has free time (ketika saya masih tinggal dikota tersebut). 5 tahun lamanya kami tidak bertemu, sekalinya ingin bertemu, kami terkendala oleh jarak dan uang. Lagi lagi uang. Lagi lagi:( Salma pandai dalam segala hal, dan ia adalah pemilik wajah dan aura wanita khas asia. Bermata sipit layaknya orang korea, china dan jepang gitu deh. Dengan logat berbicaranya yang sangat melayu, membuat kami semakin berpikir bahwa ia adalah bukan orang pribumi. Dan ia adalah orang yang juga dapat dipercaya dalam hal menyimpan rahasia. As soon as possible, saya berharap kami bisa bertemu. Ohya, mungkin sebagian orang bertanya mengapa ia masih single hingga saat ini, berikan saya kesempatan untuk menjawab.. ya? Salma fokus terhadap kuliah yang sedang ia tempuh guna memberikan hasil akhir yang terbaik yang kelak bisa ia berikan pada orang tuanya untuk berbahagia karena telah memiliki a great daughter in this world. Begitu..


Kembali lagi ke kota seribu cerita, kali ini adalah orang berketurunan Timur Tengah. Ia sangat cantik dan memang Arabic sekali. Saat masih satu sekolah, kami jarang bertegur sapa karena memang saya merasa kurang pantas untuk berteman dengannya, karena kelas kami berbeda. Saya kelas bawah, tentunya. Kelas bawah means dia 1 tingkat diatasku lol. Namun semenjak saya pindah ke kota lain.. kami mulai akrab dan saling curhat. Pemikiran kamipun sejalan, dan ia tidak pernah menasihati saya dengan membentak atau langsung to the point. Seburuk apapun cerita yang pernah saya ceritakan padanya, begitulah Lama. Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro adalah pilihannya dalam menjalani masa studi strata 1. Kelihaiannya dalam 'mengurus' building ia terapkan selama kuliahnya ia jalani. Kami kerap bercerita via whatsapp tentang banyak hal, mulai dari gosip hingga kesukaran dalam menjalani beban hidup semasa kuliah. Saya angkatan 2014 sementara Lama, namanya, adalah angkatan 2013. Ia sempat menjadi student dikelas percepatan atau yang biasa disebut dengan kelas akselerasi saat SMP sehingga kini ia dimasa kuliah berada 1 tingkat diatas saya. Kerap kali kami bercerita mengenai kekesalan kami terhadap suatu hal dan anehnya, pada akhirnya kami sendirilah yang menemukan solusinya. Karena, ketika saya curhat, Lama-pun curhat. Dan hasil akhirnya adalah kami ngobrol sepanjang jalan kenangan via platform whatsapp sembari mengerjakan tugas hingga larut pagi.. bukan larut malam.Tetapi larut pagi. Ohya, selama 6 tahun kami tidak bertemu, rasanya seperti benar-benar LDR dengan sahabat itu melelahkan:( Kisah percintaan saya-pun Lama ketahui seluruhnya dan ia adalah satu-satunya orang yang mendukung saya ketika saya sedang diambang rasa bimbang akan terlanjur-sayang pada pria yang berbeda keyakinan dengan saya. Lama berpendapat bahwa jika memang ia merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan (saat itu), ia akan memeluk keyakinan yang saya jalani selama ini. Ia akan mualaf, jika memang ia berniat serius dekat dengan saya. Begitu Lama berpendapat. Dan dia adalah salah satu pelanggan setia jualan online-shop saya. Biasanya ia membeli hardcase untuk gadgetnya.. namun kini, karena IPK saya anjlok semenjak saya berdagang.. transaksi jual-beli antara lkami tidak lagi terjadi. Semoga suatu hari, Lama bersedia mengenalkan saudaranya yang tampan, mapan dan pintar kepada saya. Semoga. Aamiin.. :)) Lama, ayo atuh main ke Jakarta, biar aku gak kudet:'))


Terakhir, ia bernama Rina. Ia setipe dengan saya, nomaden dalam hal bertempat tinggal. Kami memang sama-sama nomaden sedari lahir. Karena memang profesi yang dijalani oleh Ayah kami adalah sama. Iya, Ayah saya dan Ayahnya bekerja disebuah perusahaan telekomunikasi nomor 1 di negeri Ibu Pertiwi ini *azeg azeg azeg. Sedari perusahaan ini lahir, para Ayah ini adalah pahlawan yang memang menitikberatkan pencapaian target sejak dahulu hingga saat ini (namun kini, Ayah saya wafat dan kemungkinan besar bagi saya untuk bertemu dengan Rina dikegiatan-kegiatan inti para pegawai perusahaan seperti Family Gathering, dan sebagainya.., akan tiada lagi. Rina sama seperti Tari.. iya benar, Rina adalah mahasiswi kedokteran gigi di Universitas Gajah Mada. Rani angkatan 2015, dan ia adalah tipikal orang yang apapun-yang-saya-mau-itu-harus-saya-dapatkan-dengan-segera. Begitu. Disela-sela kesibukannya, hobinya adalah 80% seperti hobi saya yaitu menonton drama korea dan thailand. Tetapi, bukan berarti kami tidak gemar menonton film barat.. namun, karena kami adalah orang-orang yang super sibuk, sehingga kami tidak memiliki free time untuk menonton film di bioskop (sebenarnya, kami berhemat!). Dan kami sama-sama pemain piano. Kami sudah seperti twin, dan hal tersebut tidak bisa dipungkiri lagi. Seringkali saya bercerita mengenai sulitnya menjalani masa perkuliahan ini, namun ia selalu membalikkan pernyataan saya dengan kalimat yang jika dipersingkat bermakna, "lebih susah mana sama aku yang anak kedokteran? kamu anak akuntansi, hitung menghitung. kalau aku gimana, Diiin? Gimanaa? Gimana mau gak mengeluh coba:( syukuri apa yang ada, Din.". Dan seringkali saya juga bercerita tentang cerita yang saya ceritakan tersebar luas dan saya sejak saat itu merasa tidak ingin bercerita kepada siapapun, kecuali kepada Mama, adik-adik saya, saudara terdekat saya, dan kepada 5 sahabat saya yang saya ceritakan dalam artikel ini. Rina menyadarkan saya bahwa masa perkuliahan masih sangat amat panjang untuk mencapai garis finish (wisuda), sehingga sebisa mungkin saya tidak berbicara hal-hal atau bercerita mengenai hal apapun mengenai orang-orang yang berkuliah ditempat yang sama dengan saya. Karena, tidak akan ada orang-orang yang bisa dipercayai kecuali orang tua, saudara, dan kawan yang memang telah benar-benar memahami sifat dan pemikiran kita. Dan hanya orang-orang tersebutlah yang mampu keep our secrets dengan ikhlas, sekalipun teman dekatnya yang lain bertanya mengenai secrets kita tersebut. Itulah yang dinamakan Sahabat yang sesungguhnya. Tahu kapan saatnya berbicara untuk menasihati sahabatnya dan bagaimana cara menasihati. Karena, tidak semua orang bisa menerima apa yang kita bicarakan, terkadang kita telah berbuat salah padanya namun kita tidak menyadarinya dan hingga 100 hari setelah kita berbuat salah, kita masih tidak menyadarinya. Rin, hampir 4 tahun kita tidak bermain bersama, ayo kapan rumpi bareng lagi?:')

Point terakhir adalah, jika memang sahabat.. setidaknya ia bisa menetralkan suasana dan bisa menahan ego dan lebih mementingkan suasana yang tidak pecah. Sahabat adalah orang yang bisa diandalkan dalam menjaga rahasia. Sahabat adalah orang yang bisa berkata sewajarnya dalam menasehati. Sahabat adalah orang yang mampu membawa dirinya untuk memahami sahabatnya dalam hal apapun itu, asalkan sahabatnya dan dirinya tidak bertengkar dan salah paham. Itulah sahabat. Itulah yang dinamakan sahabat!:)

Makasih udah jadi orang terbaik yang pernah ada, makasih buat semuanya. Maaf kalo selama ini lebih sering aku yang curhat tapi itu gak masalah kan buat kalian? Seengganya, jiwaku teh jiwa kalian juga. HE HE HE. Muah, ku sayang kalian semua!:*

diandrasav

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar