Mengapa Harus Menjadi Penulis?

Dira - KMO Club 5A Kelompok 4
Tugas nomor 2 : Buat artikel, "mengapa harus menjadi penulis?"

Mengapa? Karena..

Karena menurut saya, penulis adalah orang yang memiliki wawasan cukup luas, berjiwa kreatif, dan mampu mengembangkan inti dari sebuah peristiwa yang ia lihat / ia bayangkan untuk menjadi sebuah gagasan unik yang terangkup dalam sebuah artikel dan atau buku. Dilihat dari sisi positifnya, penulis akan banyak memberi manfaat kepada pembaca dan pembaca akan menyerap apa yang ia baca, dan besar kemungkinan dikemudian hari pembaca akan menerapkan apa yang telah ia baca dari artikel atau buku si penulis ini. Seorang penulis menurut saya adalah pahlawan, pahlawan yang saya maksud disini adalah pahlawan yang dengan ikhlas menorehkan tinta emasnya guna me'racuni' pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dikemudian hari. Dan diartikel saya kali ini, saya akan sedikit curhat mengapa saya harus menjadi penulis.

Menjadi penulis merupakan suatu keinginan terbesar saya sejak saya duduk dibangku sekolah dasar, tepatnya saat saya kelas 5 SD. Saya ingat betul ketika guru matematika saya menceritakan pengalamannya menjadi seorang penulis. Iya, beliau sempat mengirim karyanya tersebut kepada penerbit, namun memang beberapa kali ditolak. Namun saya salut pada beliau karena beliau terus berusaha dan hingga akhirnya karya beliau diaccept oleh penerbit, memang beberapa kali beliau gagal menggapai cita-citanya namun beliau yakin bahwa "hanya dengan menjadi penulis.. saya bisa berbagi pada public tentang apa yang saya pikirkan dan apa yang saya alami". Kalimat itulah yang hingga saat ini terngiang-ngiang jelas ditelinga dan batin saya, keinginan untuk menjadi lebih dari apa yang guru matematika saya tersebut raih. Iya, beliau-lah alasan mengapa saya ingin menjadi penulis.

Menjadi penulis tidak semudah yang dipikirkan, sebagaimana kita tahu bahwa untuk menghasilkan suatu karya tulis yang berbobot memang ada 'aturannya'. Seperti membuat kerangka awal dan menentukan gagasan, lalu mengembangkan gagasan tersebut dengan kalimat yang mudah dicerna oleh pembaca, hingga menentukan judul yang tepat untuk membuat calon pembaca tertarik untuk membacanya, dan tahapan lainnya.

Jika saya ditanya mengapa saya harus jadi penulis, saya akan dengan tegas menjawab "Bagi saya, menjadi penulis merupakan suatu kehormatan tersendiri. Karena dengan karya tulis tersebut, tulisan saya akan disandingkan dengan karya tulis para penulis lain yang (menurut saya) sudah expert dibidangnya.


Jika saya ditanya mengapa saya harus jadi penulis, saya akan menjawab dengan lantang "Karena Tuhan menciptakan manusia untuk berbagi, dari perspektif saya, meluncurkan artikel dan atau buku adalah salah satu hal positif dalam berbagi. Karena saya yakin, 80% dari apa yang ditulis oleh penulis, merupakan benih-benih positif yang mampu menular pada pembaca. Berbagi dengan media tulis merupakan suatu trik karena dengan menulis, kita bisa mencurahkan isi hati kepada khalayak luas dan hal tersebut cukup dirasa lega karena memang kita tidak memendam isi hati tersebut sendirian.

Jika saya ditanya mengapa saya harus jadi penulis, saya akan berasumsi bahwa apa yang ditulis oleh penulis kelak akan diangkat dalam film layar lebar. Dan secara otomatis, karya tulis saya tersebut telah mampu menghipnotis banyak pembaca hingga salah satu pembaca sadar bahwa karya tulis saya ini cukup menjual sehingga terbesitlah rasa ingin mengangkat tulisan saya ke film layar lebar. Dan sudah pasti, dalam film tersebut ide-ide baru akan berkembang dengan sendirinya sehingga saya sebagai penulis atas tulisan tersebut cukup bahagia. Mengapa demikian? Karena bahagia melihat orang lain mampu menemukan beribu-ribu gagasan unik atas apa yang mereka baca pada tulisan saya tersebut.

Mengapa harus menjadi seorang penulis? Karena menjadi seorang penulis adalah salah satu cara manusia mendapatkan beribu-ribu rasa bahagia. Bahagia dalam segala aspek kehidupan untuk kedepannya, baik itu untuk pembaca maupun penulis. Poin terakhir ini merupakan klimaks dari artikel ini. 

diandrasav

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar